Detail Kecil Kebaikan

Jul 21, 2013

Dalam proses belajar kuliah kehidupan, setiap orang yang kita temui di perjalanan bisa dijadikan sebagai guru. Setiap apa-apa yang terjadi pada diri kita bisa dijadikan petunjuk, tinggal bagaimana kita melihatnya.

Poin pentingnya adalah, petunjuk itu tidak melulu hadir dalam kejadian besar. Tanda-tanda yang penting justru kerap tersembunyi pada kejadian-kejadian kecil. Dan kali ini, saya berusaha menunjukkan contoh detail kecil kebaikan.

Pada suatu hari, saat keluar dari sebuah masjid, saya melihat seorang bapak yang sedang memegang handphonenya. Kemudian terdengar bunyi nada startup Nokia dari handphone tersebut, tanda handphone baru dinyalakan.

Artinya apa? Si bapak mematikan handphone-nya saat masuk ke dalam masjid. Persis seperti perintah yang tercantum dalam bentuk stiker yang biasa ada di kaca masjid. “Masuk masjid, handphone harap dimatikan” adalah perintah yang sangat sederhana untuk dicerna, namun juga mudah diabaikan.


Kita adalah kebiasaan kita. Sebuah tindakan yang baik, meskipun sederhana, adalah hasil dari kebiasaan baik. Satu hal yang perlu diketahui dari hal-hal yang sederhana, mereka tidak selalu sederhana. Tindakan yang dilakukan oleh bapak tersebut membutuhkan kepekaan yang tinggi.

Di negeri dimana peraturan dibuat untuk dilanggar, that was something.

Saya sendiri tidak suka kalau mendengar bunyi nada dering di tengah-tengah sholat, mengganggu. Namun bukan berarti saya selalu mematikan handphone saya, bahkan pernah sekali dua kali handphone saya sendiri yang berbunyi. Dan saya sadar, nada dering yang berasal dari handphone sendiri itu lebih mengganggu.

Alasan yang pertama, ketika handphone saya tiba-tiba berbunyi, saya bingung dan kalut dan panik berusaha secepat mungkin mematikan suara itu. Yang kedua, timbul perasaan yang tidak enak. Perasaan tidak enak karena sudah mengganggu orang lain, itu lebih mengganggu kita, bahkan sampai shalat selesai.

Maka dari itu, sebenarnya aturan mematikan handphone itu sebenarnya bukan untuk siapa-siapa, tetapi untuk kebaikan kita sendiri. Toh ketika sudah kita silent pun, sensasi getaran di saku celana kita sedikit banyak merusak fokus kita.

Menanam padi, memanen padi.


“Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.” (11: 115)

2 comments:

  1. Sering kali kita gak sadar dengan masalah sepeleh kayak gini, :)
    salam kenal bang

    ReplyDelete