Setengah Hujan

Rintik hujan sore ini barangkali sudah berencana untuk menemaniku hingga matahari terbenam agar aku tidak merindu sendirian.

Hujan sering disalah-artikan sebagai pembawa duka, dijadikan kambing hitam atas kenangan pahit yang kebetulan muncul. Aku sendiri tidak setuju, kecuali kalau besok ada deadline presentasi atau paper, banyak kenangan pahit untuk masalah presentasi dan paper dalam keberjalanan kuliahku sementara ini.

Ada beberapa fakta menarik tentang hujan yang bisa dengan mudah dicari di internet. Misal soal kecepatan hujan, air hujan turun ke bumi dengan kecepatan rendah (hanya sekitar 8-10 km/jam, lebih lambat bahkan dari kecepatan otakku yang membeku saat berada di dekatnya). Itu karena hujan selalu memiliki caranya sendiri untuk berubah bentuk sedemikian rupa agar gesekannya di udara meningkat. Pernahkah kalian memikirkan hujan begitu memperhatikan detail-detail kecil cuma agar bumi tidak hancur setiap dia turun? Barangkali tidak sempat ya, karena bagaimanapun kita masih merasakan sakit saat naik motor menembus hujan deras. Padahal butiran air hujan berubah bentuk ratusan kali tiap detik, memang kadang apapun yang kita lakukan, it is just not enough.


Beberapa dari kita mungkin tiba-tiba menjadi galau saat sedang sendirian di depan komputer dan di luar sedang hujan. Saat-saat seperti itulah sebenarnya dimana kita harus jauh-jauh dari keyboard kalau tidak mau timeline kita penuh dengan tweet galau. Mengapa bisa begitu?. Internet bilang ilmuan menemukan fakta lagi soal hujan yang cukup misterius dan mengejutkan: hujan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk me-resonansi-kan ingatan masa lalu. Seperti salah satu bentuk mesin waktu berarti, keren.

Resonansi sendiri artinya:

Resonansi merupakan proses bergetarnya suatu benda dikarenakan ada benda lain yang bergetar, hal ini terjadi dikarenakan suatu benda bergetar pada frekwensi yang sama dengan frekwensi benda yang terpengaruhi.

Maka dari itu, kenapa kadang saat hujan lagu galau favorit kita terdengar berbeda. Di dalam hujan, "ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yg rindu”. Berarti ada dua kemungkinan, kita bisa tambah galau, atau mendapat inspirasi menulis. Sudjiwo Tejo pernah bilang bahwa orang yang paling tidak berperasaan adalah orang yang sedang jauh dari kekasihnya saat hujan, namun tak menghasilkan puisi.

I love the smell of rain ( :

Barangkali kalian sering berjalan atau naik sepeda ketika hujan hampir reda, aku sendiri cukup sering. Tanah basah dan rumput di sekitar akan mengeluarkan bau yang khas, bau hujan. Aku ingat sekali ketika dulu waktu kecil sepulang main bola hujan-hujanan aroma yang sama selalu tercium dan terhiraukan, karena yang ada dipikiran adalah bagaimana secara diam-diam ganti baju dan tidak ketahuan Ibuk. Sekarang aroma itu akan sangat berharga, sebagai satu yang tersisa dari sekian banyak hal yang hilang dalam waktuku beranjak dewasa.

Baik, aroma itu konon disebut Petrichor, bau yang muncul dari tanah yang semula kering, seperti salah satu definisi:

Petrichor, the name for the smell of rain on dry ground, is from oils given off by vegetation, absorbed onto neighboring surfaces, and released into the air after a first rain. (Bettelheim, 2002)

Tampaknya Petrichor hanya muncul bila ada rentang waktu yang cukup lama antara hujan satu dengan yang berikutnya, karena dibutuhkan tanah yang kering.

Selain bau itu, hal yang menyenangkan lain saat berjalan setelah hujan itu adalah keadaan udaranya, sejuk dan masih dingin. Menurutku, atmosfer seperti itu akan dapat meredakan emosi dan memperbaiki mood seseorang. Paling tidak bisa sebagai pelepas lelah mata remaja jaman sekarang yang terlalu lama di depan monitor.

Dalam beberapa kasus, aku merasakan hujan hanya turun setengahnya saja. Setengahnya lagi deras mengguyur hatiku. #eaaa

best.
@cahyoichi_