Mengingatmu, Hal yang Mainstream Bagiku

Dec 28, 2012

Ada beberapa hal dalam hidup ini yang tidak bisa secara sederhana kita lupakan begitu saja. Misalnya cara kita memasak nasi goreng, cara kita naik motor, cara kita saling memikirkan satu sama lain, cara otak kita merespon orang-orang menyebalkan di sekitar kita, sampai ke hal mendasar seperti image cowok IT yang sudah lama tertanam. Paling nggak butuh waktu, entah lama atau sebentar untuk melupakannya.

Orang bilang kita akan lebih bisa mengingat sebuah kejadian ketika kita sedang dalam situasi yang sama dengan yang sebelumnya kita alami. Misalnya, orang yang sudah lama menikah dan lupa bagaimana suasana pesta pernikahannya dulu, mungkin bisa berpose sama seperti posenya saat difoto di tempat resepsi. Itu adalah cara yang disengaja. Kadangkala kita secara tidak sengaja mengingat sesuatu karena cara itu. Akan pahit bila ingatan yang keluar dibarengi rasa sakit hati. Dalam kasusku: Mengingat hampir detail saat kita makan siang di tempat makan belakang kampus, hanya karena minum es teh.


Di Mbok Jum, di angkringan belakang kampus, tidak siang, tidak malam, ingatan itu seringkali muncul tiba-tiba. Kadang di jeda obrolan atau diskusi, terlebih saat makan malam bareng temen-temen di angkringan. Ketika sedang asik mengobrol, dan aku meminum es teh pakai sedotan, aku seperti: oh shit, mulai lagi. Saat itu tiba-tiba aku berhenti bicara, semua orang seperti berhenti bicara. Untuk beberapa detik suasana ramai jalan raya membeku dan flashback dimulai.

Waktu itu aku bilang, "Tau nggak, kalau minum es teh gini aku suka nyedotin gulanya dulu". Lalu kamu antusias menjawab, "Aku juga". Aku berkata lagi, "Tapi nanti tehnya jadi kurang manis". Dan kita tertawa kecil. Sepenggal obrolan kita di tempat makan yang waktu itu kau sendiri yang memilih.

Kasus lain yang terjadi adalah saat aku melewati jalan ISI menuju ke tempat makan rica-rica. Aku sendiri seperti ingin bejalan di jalan itu selambat mungkin, melewati satu demi satu para penjual makanan dan minuman yang kita sering mampir disana sepulang kuliah. Dan celakanya di sepanjang jalan itu pula ada kosanmu, aduh aku bahkan ingat saat aku menulis sebuah kalimat di bukumu: "Sekarang jalan pulang ke rumahku melewati kosanmu". Masih ada di ingatan ini bagaimana dulu kita duduk berdua di depan kosanmu. Akulah yang seringkali mendominasi percakapan, hanya karena merasa nyaman.

Masih ada beberapa lagi, saat-saat seperti itulah yang benar-benar menyesakkan sekaligus membahagiakan. Betapa sekarang aku sangat ingin berkata: aku rindu padamu. Bagaimanapun saat aku mengucapkan itu, maksudku adalah dirimu yang dulu. Kalau kau sudah tidak ingat tidak masalah, mungkin aku yang akan mengingatnya untukmu.

Selalu, sesuatu yang harus seseorang lupakan adalah sesuatu yang jauh tersimpan begitu dalam, kenangan. -Dwitasari

Untuk salah satu barangmu yang kau beri nama seperti aku.
@cahyoichi_

5 comments:

  1. ciri2 orang gagal move on nih,,,

    jadi seakrang ngga sama dia lagi? kenapa bisa pisah??

    salam kenal ya, salam kawancut,, berhasil jadi member pertama, kalo berkenan folbek ya..

    ReplyDelete
  2. wkwk, nggak sepenuhnya gagal move-on sih, cuma kadang suka galau tiba2

    enggg, kasih tau ga yaa~

    salam kenal, iya terimakasih, selamat :D, ini tdi tombol followernya baru tak pasang.

    ReplyDelete
  3. mmmh brokenheart story-nya nggak diceritain nih?
    hehe

    Salam kenal! :D

    ReplyDelete
  4. Gue juga pernah nih.. ngingetin mantan. *Eh keceplosan...
    awalnya sih biasa aja, tapi lama-lama bikin nyesek juga :)

    di baca : GAGAL MOVEON!

    ReplyDelete
  5. Izza: dulu udah tak post kok, cari aja di label "the art of breakup", iya salam kenal!

    Umar: iya, soalnya bisa bikin galau tiba2 og, wkwk

    ReplyDelete