Saya
masih dalam proses wudhu, di samping si bapak. Tiba-tiba si bapak mematikan
lagi keran airnya dan kembali ke putranya. Rupanya, beliau melingkiskan celana
panjang putranya. Setelah itu kembali lagi dan menyalakan dua keran air. Satu
keran air diatur sedemikian rupa agar nyala airnya tidak terlalu deras. Iya, itu
untuk putranya. Deg, jantungku seperti terhenti beberapa saat ketika
menyaksikan hal tersebut. Aku kontan memperlambat kecepatan wudhuku agar tetap
bisa di situ untuk waktu yang lebih lama. Aku menyaksikan bagaimana si anak
menirukan wudhu lambat ayahnya sambil tersenyum, bahkan setengah tertawa.
Lewat tulisan ini aku mencoba untuk menggambarkan apa yang ada di perasaanku saat itu, tapi tetap saja, ada beberapa hal yang tidak bisa diungkapkan dalam kata. Selesai wudhu, aku menarik nafas panjang. Aku melihat bagaimana cinta bisa terlihat dalam bentuk yang begitu sederhana. Cinta yang nyata, yang bisa dihadirkan setiap hari oleh seorang ayah terhadap anaknya. Apakah aku berlebihan? Aku hanya tidak melihat ini setiap hari.
Lewat tulisan ini aku mencoba untuk menggambarkan apa yang ada di perasaanku saat itu, tapi tetap saja, ada beberapa hal yang tidak bisa diungkapkan dalam kata. Selesai wudhu, aku menarik nafas panjang. Aku melihat bagaimana cinta bisa terlihat dalam bentuk yang begitu sederhana. Cinta yang nyata, yang bisa dihadirkan setiap hari oleh seorang ayah terhadap anaknya. Apakah aku berlebihan? Aku hanya tidak melihat ini setiap hari.
Apa
yang dilakukan oleh bapak tersebut menunjukkan sudut pandang yang lain tentang konsep
menjadi yang terbaik. Kita tidak perlu menjadi yang terbaik di antara orang
banyak, cukup menjadi yang terbaik untuk orang yang tepat. Apa yang biasa kita
lihat adalah bagaimana orang-orang bersaing di masyarakat untuk mendapatkan
tempat. Orang mengejar prestasi setinggi-tingginya untuk mendapat pengakuan. Akan
mengherankan bila orang berusaha keras untuk memenangkan dunia tetapi hati orang-orang
terdekatnya bahkan tidak dimenangkan.
Mari
memikirkan kembali tentang apa yang benar-benar kita cari dalam hidup ini. Ada
orang yang mungkin kehadirannya tidak dilihat oleh orang banyak, bahkan
dianggap tidak penting, tapi setiap hari di rumah anaknya bilang, “Bapak adalah
bapak terhebat sedunia.”
“Tak dapatkah kau lihat? Terkadang malaikat itu tak
bersayap, tak cemerlang, tak rupawan.” –Dewi Lestari
vampoire kwe mbi ali
ReplyDelete