Ketidakberesan Tim Uler Kadut

Mar 30, 2013

Baru saja selesai pertandingan antara Juventus dan Inter Milan, atau kalau di forum debat tifosi sering disebut Tim Sakit Hati atau Tim Uler Kadut. Setahuku, julukan Tim Sakit Hati mengarah ke bagaimana beberapa musim terakhir Inter gagal menjadi scudetto, atau karena dulu Inter sakit hati karena puasa gelar dalam waktu yang sangat lama sehingga perlu mengatur "drama" calciopoli yang membuat Juve harus turun ke Serie B, kasta kedua liga Italy. Gara-gara itu, tifosi Juve bencinya setengah mati ke Inter Milan. Sedangkan untuk julukan Uler Kadut (semacam ular sawah) bisa jadi karena salah satu julukan Inter adalah Il Biscione (The Big Grass Snake), atau karena emblem lama Inter yang cetar.

http://www.vflnet.com
Itu adalah emblem yang bikin ngakak dan jadi bulan-bulanan tifosi klub lain di forum debat Serie A di facebook, kalau kalian mau lihat keseruaannya bisa kunjungi grup BATTLE SERIE-A INDONESIA (Official Group) atau BSAI. Di sana kalian bisa lihat bagaimana ultras-ultras beberapa tim Serie A yang nggak capek-capek saling menghujat, sayangnya banyak yang mulutnya nggak pernah disekolahkan. Kadang-kadang ada yang udah mulutnya seperti sampah, fakta yang disajikan salah lagi. Misal tadi ada yang bilang kalau Stadion Giuseppe Meazza dan San Siro itu beda, pakai njelasin letak keduanya lagi, duh kelihatan karbitan atau malah baru paham bola.

Aku sendiri adalah Juventini, dan sudah sejak awal aku tahu kalau dua nama itu adalah untuk stadion yang sama. Hanya saja, G Meazza adalah nama yang dipakai oleh Inter untuk mengenang salah satu legenda mereka yang memiliki nama yang sama, sedangkan San Siro untuk Milan. Dua tim yang stadionnya barengan, kalau tifosi Juve sering bilang kontrakan. Memang setahuku baru Juventus yang memiliki stadion sendiri, Juventus Arena. Bisa dibilang kalau tim yang lain memakai stadion milik pemda, seperti kalau di Solo ada Stadion Manahan. Ada yang bilang kalau Juventus Arena yang baru itu adalah salah satu kunci sukses Juve beberapa musim ini, selain Allenatore Antonio Conte dan Sang Jenderal Andrea Pirlo.

Kembali ke pertandingan malam tadi, Juventus bermain cantik dan mempecundangi Inter (atau Iler) 2-1 di kandangnya sendiri. Tadi Quagliarella keren sekali, menit ke tiga langsung bikin gol. Kalau tidak salah kemarin berada di peringkat 5 atau 6 (sekarang sementara 7), maka dari itu mau tidak mau Inter harus menang dan menang. Stramaccioni harus memutar otak agar Tim Uler Kadut ini menang, kalau tidak posisinya terancam. Memakai formasi yang sama dengan Juve di awal, Inter malah kebobolan di menit ke tiga. Satu lagi yang menarik di pertandingan tadi adalah dikartu-merahnya Cambiaso waktu pertandingan selesai. Di akhir pertandingan pemain Inter memang bermain dengan kasar seperti tarkam. Cambiaso yang telat turun mungkin frustasi dengan keadaan timnya. Pantas saja Coutinho pernah bilang kalau dia bingung kenapa bisa gagal di Inter.

Sebagai Juventini yang bukan karbitan, kita sebaiknya tidak men-judge buruk Cambiaso. El Chuchu sudah lama main untuk Inter dan jarang bikin masalah serius. Conte saja mendukung Cambiaso dan melindunginya dari amukan pemain Juve kemarin. Berikut adalah kutipan Conte di goal.com:

"Sungguh disayangkan bagi Cambiasso, karena bersama Javier Zanetti dan Walter Samuel dia adalah pemain yang amat saya hormati," ucap Conte.

"Saya sempat bermain menghadapi mereka dan mengetahui betapa jujur dan fair-nya mereka. Esteban juga membuat gestur bagus dengan datang ke ruang ganti dan meminta maaf setelah laga."

"Para pemain ini pantas mendapatkan pujian. Esteban menunjukkan reaksi yang muncul karena frustrasi, tapi dia tak bermaksud menyakiti Giovinco."

Antonio Conte membela Cambiaso, big respect. sumber: goal.com
Aku sebenarnya agak tidak tega melihat Inter di akhir babak tadi, kasihan sekali, bermain terburu-buru, lalu waktu Handanovic harus maju. Ditambah keadaan Inter yang kemarin baru tereliminasi dari Liga Eropa (liga malem jum'at). Inter harusnya menjadi rival yang tangguh untuk Juve, dengan sekaratnya Inter, sebagian dari Juve seperti hilang. Ada yang bilang saat kita membunuh rival kita, kita juga membunuh diri kita sendiri. Terbalut emosi seperti ini, aku menulis tulisan yang tidak fokus ini. Mungkin kapan-kapan saja aku fokuskan ke karir Juventini-ku.

Bye, arrivederci.

1 comment:

  1. Kontol bapak kau lah jambantus klub lu yg ular kadut badut eropa kudanil

    ReplyDelete