Aku sendiri dari dulu suka yang simple, hingga aku sering
ganti-ganti template untuk mencari tampilan simple yang paling bagus (nah,
gimana tuh). Selain tampilan, aku juga memikirkan soal gadget apa saja yang
terpasang di samping post dan plugin-plugin yang mungkin penting (seperti
related post). Butuh waktu yang tidak sebentar untuk “bongkar-pasang” html
blog. Meski begitu, karena aku enjoy dan banyak tambah ilmu, jadi itu tidak
termasuk waktu yang terbuang sia-sia. Akhirnya aku sampai pada satu titik
dimana aku berpikir bahwa tampilanku sudah sempurna dan mulai fokus ke tulisan.
Selain tampilan yang terus berganti, gaya menulis juga.
Kalian bisa melihat gaya tulisanku di tahun 2011 beda dengan yang sekarang.
Kepribadian dan cara berpikir yang berubah mungkin menjadi salah satu
penyebabnya. Tulisan sebagai pengikat kenangan, kalau aku bilang, karena ketika
aku membaca-baca lagi tulisan-tulisanku yang dulu, aku seperti kembali ke masa
lalu. Sebagian hidupku seperti terekam sehingga waktu tidak terbuang begitu
saja.
Mari kita kembali ke judul.
Aku menulis ini karena terinspirasi oleh Pandu, teman
sekaligus ketua karangtaruna di tempatku yang memintaku untuk mengajarinya
membuat blog. Pandu sudah lama memintaku untuk mengajarinya tapi baru kemarin
aku berkesempatan untuk membawanya ke salah satu duniaku. Dengan koneksi
internet sendiri di rumah, aku yakin si Pandu ini akan konsisten nge-blog,
apalagi dia sedang dalam proses pengerjaan skripsi jadi mungkin sering galau.
Ketertarikan dan antusiame Pandu akan dunia blogging itu menjadi energiku untuk
kembali ke titik awal blogging lagi.
Benar, jadikanlah
antusiasme teman kita sebagai energi kita.
Seperti yang kita tahu, antusiasme dan kemauan belajar yang
tinggi seorang murid akan membuat seorang guru semakin senang mengajarinya.
Mengajarkan sesuatu yang kita senang mengajarkannya sulit membuat kita lelah.
Ingat, ketika kita mengajarkan sesuatu, kita lebih belajar. Tips pertama ini
bisa diterapkan secara umum hampir di setiap hal. Setelah ini aku akan mencoba
membagi hal yang lebih teknis.
Cukup tunjukkan
langkah-langkah untuk membuat blog, jangan membuatkan.
Satu hal yang perlu diingat ketika kita membersamai teman
kita untuk memulai blogging, biarkan tangannya sendiri yang memegang mouse.
Otoritas kita tidak sampai ke membuatkan. Proses awal pembuatan blog memiliki
kesenangan tersendiri, itu adalah saat-saat pertama kita terkesan dengan
sesuatu yang baru dalam hidup kita (lebay). Maka dari itu kita tidak berhak
untuk merenggut kesenangan tersebut. Selain itu, karena kita membuatnya sendiri
maka blog itu menjadi sepenuhnya milik kita. Itu adalah rumah untuk anak-anak
jiwa kita (lebay lagi).
Oke, pertama-tama kita tentukan dulu domain apa yang akan
kita pakai. Kemarin aku menyarankan Pandu untuk memakai blogger, dengan sedikit
penjelasan retorika tentang ini-itu padahal lebih ke biar kita ber-domain sama.
Sedikit informasi, setahuku blog wordpress (yang gratis) tidak memberikan
kebebasan untuk mengutak-atik template yang tersedia, di blogger kita bahkan
(kalau paham) bisa mengedit CSS template. Selain itu di blogger plugin-plugin
lebih mudah dipasang.
Sebaiknya pastikan dia sudah punya akun gmail, itu akan
memudahkan karena sekarang banyak yang singkronnya ke gmail (blogger, youtube,
dsb). Setelah semua langkah registrasi blogger selesai, kita sampai pada
pertanyaan apa nama dan alamat blog. Untuk mengefektifkan penjelasan, aku
tunjukkan langsung penerapannya dengan membukakan blogku. Nama blog adalah
tulisan Cahyoichi di atas itu, alamat blog adalah cahyoichi.blogspot.com.
Proses pembuatan telah selesai, kini kita bisa beralih ke template dan tata
letak (layout).
Sadari bahwa blogger
pemula cenderung lebih sibuk mengatur tampilan dulu.
Tercatat Pandu sudah beberapa kali mengganti tampilan
blognya, padahal dulu pas pertama milih template lama. Kita harus memaklumi,
kita berkaca saja pada masa lalu kita. Seperti yang sudah tak jelasin di awal, blogger
pemula cenderung lebih sibuk mengatur tampilan dulu. Untuk itu, yang perlu kita
lakukan adalah cukup mengajari cara mengganti tampilan dan tata letak di awal,
kemudian biarkan imajinasi mereka yang bekerja. Kemarin waktu aku pulang ke
rumah dan mengecek blognya Pandu, ternyata tampilannya sudah beda dan
tulisannya sudah bertambah, selamat buat Pandu.
Kalau sempat, cek
blog temenmu tiap hari di hari-hari awal.
Ini menyenangkan melihat bagaimana tulisan teman kita
semakin bertambah. Dalam kasus blog Pandu, tulisannya bertambah tapi masih agak
alay. Bahasanya dan cara menulisnya masih sangat ekspresif, dan itu nggak
apa-apa. Tulisanku di awal-awal dulu juga alay-alay, kalau tidak percaya
silahkan cek di arsip blog. Lakukan apa yang biasanya kita senang bila orang
lain melakukannya pada kita: membaca dan memberi komen yang berhubungan dengan
tulisan. Bersyukur karena ada modem di rumah jadi aku bisa selalu membuka blog
Pandu. Pandu bahkan sudah sedikit bercerita tentang diriku di blognya, jadi
terharu.
Follow dan tetap jaga
silaturahmi di dunia nyata
Ketika kita mem-follow blog seseorang, tulisannya yang
update akan muncul di dashboard kita. Maka dari itu, follow dan dapatkan follow
balik. Jadikan tulisan di blog untuk bahan mengobrol saat bermain bersama, dan
sebaliknya. Jadikan waktu ngobrol bersama untuk menjadi inspirasi untuk
menulis.
nb: alamat blognya Pandu itu http://pandualong.blogspot.com/
Hari ini aku belajar, besok aku mengajarkan.
@cahyoichi
hahahaha,, kaulah gurunya. maksih mengajarkan dunia maya.. keep dunia nyatajuga ya hahhaa
ReplyDeletekatanya kalau yg hidup di dua alam itu haram untuk dimakan, wkwk
ReplyDeleteKUi kan kodok awake dewe penjelajahe wea hahahaha
ReplyDelete