Hitam-putih atau Berwarna?

Nov 17, 2012

Seperti biasa, sekitar jam sepuluh malam adalah titik ngantuk tertinggi. Aku cukup jarang bisa menahan untuk  tetap terjaga di jam-jam itu. Maka dari itu setiap ada tugas yang belum selesai aku sering memilih untuk tidur dulu lalu dilanjutkan besok pagi, dengan harapan yang cukup tinggi Allah akan membangunkanku tepat saat alarm pertamaku berbunyi, jam 3 dini hari. Perlu kalian tahu, aku sering berurusan dengan tugas susah yang deadlinenya "nanti". Dengan kata lain, aku masih sering seperti kebanyakan mahasiswa, mengerjakan tugas dengan SKS. Bedanya, aku suck dalam urusan bergadang.

Bicara soal alarm, aku mengesetnya sedemikian rupa hingga hapeku akan berbunyi pada jam 3, jam setengah 4, dan jam 4. Itu berarti kalau aku "gagal" bangun jam 3, setengah jam kemudian kesempatan bangun muncul lagi. Tapi kadang karena aku tidur terlalu malam, sampai jam 5 lebih pun baru bangun. Kalau itu sampai terjadi, butuh usaha lebih untuk "mendapatkan" pagi yang normal.


Tapi malam ini beda, tampaknya aku berhasil melewati tengat waktu ngantuk dan survive. Mungkin aneh, tapi kadang aku merasa setelah dua jam (jam 12an) ada tengat lagi. Jadi dua jam "bonus" ini selalu aku coba manfaatkan dengan baik. Sebenarnya, ada ide yang lebih bagus, yaitu memanfaatkan waktu sebelum jam 10 dengan baik, tapi seringnya aku sibuk twitteran (atau buka 9gag) dan berakhir seperti "oh shit, udah jam segini". Bagaimanapun, proses, ilmu fisika aja mungkin setuju kalau perubahan itu proses, satu yang bisa kita "hack" adalah cepat/lambatnya proses itu, atau bagaimana proses itu berlalu, hitam-putih atau berwarna.

Malam ini-pun aku melakukannya lagi, aktifitas bermanfaat yang kumaksud tadi: browsing tulisan-tulisan di blog orang lain atau di situs semacam kaskus. Iseng-iseng seacrh sebuah keyword, lalu dapat judul-judul tulisan bagus. Sayangnya aku kadang merasa hanya membaca judulnya saja sudah merasa lebih pintar, sifat dasar manusia, cepat puas. Jadi malas membaca isinya, hanya mem-bookmarknya aku kira cukup, aku pikir aku akan punya waktu lagi untuk membacanya. Bila kalian membuka browser internetku, kalian akan melihat banyak bookmark, belum terbaca sepenuhnya. Maka dari itu perubahan lain yang aku targetkan adalah lebih menyempatkan waktu untuk membaca, demi tulisanku juga (haha!).

Kemarin aku membaca sebuah tulisan, bagus. Aku lalu cari tau siapa penulisnya (pemilik blognya), ternyata mahasiswi kedokteran sekaligus brand ambassador sebuah lotion terkenal. Aku lalu seperti "wow!", tulisan orang berkelas emang beda. Aku mendadak malu pada diriku sendiri, atas post pendek-pendek bergambar yang akhir-akhir ini ada di blogku. Aku juga tidak benar-benar mengerti mengapa kemarin aku memposting seperti itu (?).

Keep Calm and Relocate 

Sebait panjang sebelum saat aku menulis tulisan ini sebenarnya aku sempat membuka Tumblr salah satu temanku, cewek. Isinya kebanyakan gambar dan quote. Sejauh yang kutahu Tumblr memang seperti itu. Terlintaslah, namun tertangkap, pikiran untuk memelihara lagi cahyoichi.tumblr.com. Relokasi, nama yang aku berikan untuk kegiatanku tadi malam. Memindah beberapa post terakhir di blog ke tumblr.

Sebagai penanda kembali hidupnya bisnis tumblrku, aku membuat semacam tulisan pengantar. Sebenarnya susah untuk mencari judul tulisan yang tepat bila itu adalah post pertamamu sejak 10 bulan yang lalu. Bahkan kemarin aku sempat tegang karena lupa password tumblrku. Maksudku, bagaimana bisa otakku tidak menyisakan tempat untuk sebuah password tumblr. Barangkali agak kalem, mataku menangkap ada fitur reset password. Dan begitulah ceritanya sampai secangkir kerinduanku pada tumblr terminum.

Itu menjadi perubahan yang lain, bagaimana mulai sekarang aku harus memperhatikan apa yang pantas dipasang di blog dan tumblr.

23:26
~cahyoichi

1 comment: