Malu Jadi Biri-biri

Mar 15, 2014

Melanjutkan tulisan yang kemarin, Redefinisi Gaptek, kali ini saya akan fokus pada bagaimana orang-orang yang semakin tergantung dengan internet untuk hampir semua hal. Dan mulai malas menggunakan otaknya untuk sekedar memproses informasi.

Ini bukan karena saya sok-sokan sudah bebas dari "dosa" ini. Penulisan artikel ini justru merupakan pengingatan pada diri saya sendiri. Saya sangat-sangat sering--karena berbagai alasan--memasrahkan tugas saya dengan internet. Ketika ada tugas menganalisa sebuah film atau novel, saya mencari analisa orang lain yang ada di internet. Ketika ada tugas menjawab beberapa soal esay, saya malas membaca buku dan lebih sering mengetikkan kata kunci di google. Dan yang paling parah: saya mengopi sinopsis sebuah novel yang mestinya saya baca dulu dan dibuat sinopsis sendiri.

Kadang memang sulit (bagi saya) untuk melepaskan diri dari hal-hal diatas. Karena selain karena perilaku malas dan suka menunda pekerjaan, langkah seperti itu kadang membuat tugas saya sukses mendapatkan nilai bagus. Saya merasa semakin berpengalaman dalam plagiarism, terbiasa mengubah struktur dan bahasa pekerjaan orang lain kemudian mengumpulkannya sebagai pekerjaan saya sendiri. Namun kemudian (semoga) saya sadar, bahwa saya tidak mungkin melakukan itu selamanya. Mahasiswa adalah akademisi, dan hal yang paling berkaitan dengan akademisi adalah kemampuan dan kecerdasan berpikir.

Kita perlu khawatir ketika meningkatnya ketergantungan kita akan internet akan mempengaruhi kecerdasan kita. Semakin dan semakin kita menyerahkan tanggung jawab otak kita kepada internet, bukankah kita akan semakin bodoh? Apakah kita akan lupa bagaimana caranya berpikir? Kita menyerahkan sebagian besar aktivitas kita kepada teknologi dan gagal menjadi makhluk yang lebih berkualitas dan maju. Kita telah menjadi kungkang yang malas dan tidak tertolong.

Sekarang ketika masing-masing kita memiliki komputer dan internet, kita tidak lagi merasa bahwa kita sebagai manusia memiliki tanggung jawab untuk berpikir. Kita tahu bagaimana caranya mendapatkan sebuah informasi dari internet, tetapi malas untuk memproses informasi tersebut. Kita perlu khawatir ketika semakin sering kita meminta komputer untuk mencari jawaban persoalan yang kita hadapi, semakin berkurang pula kemampuan kita untuk menyelesaikan masalah dengan tangan dan otak kita sendiri.

Maka dari itu, banyak yang setuju bila ada frase "kurangi internet, perbanyak baca buku".

Memang benar internet memang dikembangkan untuk mempermudah kita dalam mencari informasi yang kita butuhkan. Masalahnya, kita manusia masih (dan semoga akan selalu) membutuhkan kemampuan (dan kemauan) berpikir. Menemukan sesuatu yang baru, memproses informasi, menghubung banyak ide--  kemampuan invensi dan progresif, kemampuan yang membedakan kita dengan biri-biri. Hal-hal seperti itu biasanya melekat pada diri idealis.

Barangkali, para idealis itu tidak akan mau menjadi (atau hidup dalam dunia yang sama) dengan orang yang malas berpikir. Orang-orang yang selalu bergantung pada komputer untuk jawaban yang mereka (para idealis) biasanya mampu dan masih ingin mampu untuk menemukannya dengan pemikiran mereka sendiri.

Aku nulis apa sih!

-@cahyoichi_

1 comment: