Beberapa waktu yang lalu saya berdiskusi tentang majalah dengan teman yang juga seorang redaktur sebuah majalah. Saya juga sempat membeli beberapa majalah sebagai referensi. Nah, seperti biasa, supaya lebih paham maka saya membuat catatan. Sekarang saatnya berbagi pemahaman.
Check it out!
Majalah merupakan salah satu media cetak yang masih hidup di masyarakat. Bentuk fisiknya yang berupa buku, membuat majalah bisa dibaca berulang-ulang setiap saat. Maka dari itu, media-media lain yang lebih canggih seperti televisi dan smartphone hanya memerankan peran komplementer, tidak bisa sepenuhnya menggantikan majalah.
Alasan yang berikutnya berkaitan dengan konten majalah itu sendiri. Konten majalah bisa dibedakan berdasarkan umur dan minat (interest) target pembaca. Hal tersebut membuat setiap majalah memiliki penggemar dan pelanggan sendiri-sendiri. Dari segi minat pembaca, kita memiliki beberapa macam majalah seperti; majalah tanaman, otomotif, olahraga, atau fashion. Sedangkan dari segi umur pembaca, majalah biasa dibagi menjadi tiga, yaitu majalah anak, remaja, dan keluarga.
Majalah anak berisi konten-konten sederhana dengan banyak gambar kartun. Majalah remaja menyajikan artikel-artikel tentang budaya populer (pop culture), penuh dengan tren pakaian terbaru dan gadget. Sedangkan majalah keluarga berisi tentang hal-hal yang terkait dengan dengan rumah tangga. Pada tulisan kali ini, saya mengulas ketiga macam majalah tersebut, dengan mengambil contoh tiga majalah yang cukup terkenal; Majalah Bobo, KaWanku, dan Femina.
Majalah Bobo adalah majalah anak yang sudah eksis di Indonesia kurang lebih selama 40 tahun(wikipedia). Majalah ini berisi artikel-artikel untuk anak-anak yang berupa cerpen, komik, dan informasi-informasi lain yang edukatif. Ada beberapa cerpen yang terbagi dalam beberapa rubrik, seperti Dongeng, Cermis, Cerpen, dan Cerbung. Terlepas dari genre cerita, cerpen yang disajikan memiliki konsep yang sangat sederhana dan berbahasa lugas, namun tetap ada hikmah yang bisa di ambil.
Selain cerpen, Bobo juga menyampaikan nasehat-nasehat dalam bentuk komik. Komik-komik yang selalu ada dan dirindukan antara lain Keluarga Bobo, Bona, Paman Kikuk Husin dan Asta, dan Cerita dari Negeri Dongeng yang mengisahkan petualangan Oki dan Nirmala. Komik-komik tersebut, meskipun formulasi ceritanya selalu mirip, tetap saja menyenangkan untuk dibaca.
Dengan tagline Tempat Bermain dan Belajar, Bobo juga menyediakan soal-soal latihan di rumah sekaligus kunci jawabannya. Sesuai dengan target pembacanya, soal tersedia dari mulai kelas satu samapai enam sekolah dasar (SD), yang mana disusun oleh tim guru dari SD yang berbeda-beda. Selain belajar soal, anak-anak juga bisa belajar menulis pengalaman atau cerita mereka di rubrik Arena Kecil atau Tak Disangka.
Majalah Bobo sudah memiliki kualitas yang bagus untuk majalah anak-anak. Namun, harga majalah yang cukup mahal mempersempit target pembaca menjadi anak-anak yang mampu membelinya. Selain itu, ada beberapa artikel yang kurang representatif dengan dunia anak yang sesungguhnya, seperti artikel profil artis atau penyanyi dewasa.
Sekarang beralih ke majalah remaja. Banyak nama-nama majalah remaja populer di Indonesia mengarah ke target pembaca perempuan, seperti Gadis atau Cosmopolitan Girl. Maka dari itu, berbicara tentang majalah remaja tidak akan lepas dari masalah remaja wanita. Pun dengan Majalah KaWanku, meski namanya tidak hanya mengarah ke wanita, namun sebagian besar tips dan fashion guide yang ditawarkan adalah untuk wanita.
Majalah remaja selalu menyajikan hal-hal yang up-to-date, khususnya dalam hal mode pakaian, fashion. Dalam Majalah KaWanku, penyajian mode pakaian ini bahkan terpencar dalam beberapa rubrik yang berbeda, diantaranya modemisc, mixnmatch, goodiebag, dan fashionstyle. Mixnmatch dan Fashionstyle hampir sama, isinya tentang kombinasi pakaian mulai dari atasan sampai sepatu.
Mode pakaian tersebut disesuaikan dengan tema yang diangkat. Pada edisi awal Mei ini, tema yang diangkat adalah tentang Prom Nite, maka dari itu KaWanku memberikan tips tentang pakaian apa yang seharusnya dipakai untuk pestaProm Nite. Dengan banyaknya fashion tips, majalah ini menjadi seperti katalog distro, karena hampir setiap pakaian difashion tips diberi label harga. Lebih dari 120 halaman kertas art paper penuh warna, harga satu majalah KaWanku tidak termasuk mahal. Maka dari itu majalah ini juga menggunakan banyak tempat untuk iklan.
Konten majalah keluarga cukup berbeda dengan majalah remaja, karena dengan menjadi orang tua, orang memiliki peran yang lebih banyak, baik dalam keluarga dan masyarakat. Maka dari itu, majalah mereka menyajikan banyak artikel tentang kegiatan berumah tangga, performa dalam masyarakat, dan peningkatan kualitas diri atau karir.
Dalam majalah Femina, rubrik yang menyajikan artikel rumah tangga dapat kita temui pada kolom dapur utama atauweekend keluarga. Berbeda dengan tips pada majalah remaja yang cenderung kea rah belanja, majalah Femina memberikan fashion tips yang lebih dewasa, seperti bagaimana memperbaiki tas yang rusak. Pada edisi pertengahan Mei ini, Femina juga menyajikan artikel tentang karir, yaitu bagaimana para ibu bisa bekerja dari rumah.
0 comments:
Post a Comment